KAJIAN EPISTEMOLOGI DALAM PSIKOLOGI
Dosen Pembimbing:
Zainal
Habib, M.Hum
Disusun
oleh :
1.
2.
3.
4.
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
2015/2016
Jalan GajayanaNomor 50, Malan
LATAR
BELAKANG
Filsafat ada karena lahir dari buah
fikir manusia dan karena itu pula lah filsafat di jadikan sebagai ibunya para
ilmu pengetahuan. Jika dilihat dari filasafat adalah induknya ilmu pengetahuan maka
dapat di simpulkan bahwa filsafat adalah ilmu yang paling lama dan pastinya
paling tua serta paling berpengaruh untuk ilmu – ilmu yang lain.
Ilmu pengetahuaan saat ini adalah
anak dari dua cabang ilmu filsafat yaitu filsafat moral dan filsafat alam.
Filsafat moral menelurkan ilmu – ilmu yang jatuhnya ke ilmu social atau yang
biasanya di sebut ilmu pengetahuan sosal (IPS) sedangkan filsafat alam itu menelurkan
ilmu yang jatuhnya keplajaran IPA (ilmu pengetahuan alam). Dari dua itu psikologi
adalah anak dari ilmu pengetahuan social atau di sebut dengan IPS.
Psikologi adalah sebuah istilah
yang berfisafat dan artinya secara harfiah adalah ilmu jiwa atau dapat di
artikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala kejiwaan. Rita L. Atkinson
berujar dalam sebuah bukunya “Tidak ada orang pada masakini yang mengakui tidak
mengenal psikologi”. Dari perkataan itu kita dapat mempelajari bahwa ilmu psikologi
sekarang berada pada kejayaan oleh karena itu kita harus tau bagaimana ilmu psikologi
itu ada dengan metode apa ,cara apa dan lain-lain.
Dalam ilmu filsafat terdapat cabang
ilmu yang dimana kita dapat mengetahui bagaimana ilmu itu ada dengan cara apa ilmu
itu ada yaitu dengan cabang dari filsafat ilmu yang Epistemologi.
pada makalah ini kita akan membahas
tentang bagaimana cara psikologi dapat mendapatkan ilmunya di tinjau dari ilmu filsafat,
dengan landasan Epistemologi.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana mengetahui proses untuk
memperoleh pengetahuan berupa ilmu dan Bagaimana caraya atau metodenya ?
2. Metode apa yang harus di ketahui untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar ?
3. Bagaimana Cara untuk membantu mendapatkan
pengetahuan yang berupa ilmu?
BAB I
PEMBAHASAN
A. Definisi Epistemologi
Menurut
Wikipedia Epistemologi, (daribahasaYunani episteme (pengetahuan) dan logos
(kata/pembicaraan/ilmu).
Epistemologi
adalah cabang dari ilmu filsafat yang berhubungan dengan asal, sifat, karakter dan
jenis pengetahuan. Persoalan adalah salah satu dari yang paling sering diperdebatkan
dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan,
bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta apa hubungannya dengan kebenaran dan
keyakinan itu .Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat
dari ilmu pengetahuan, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai
pengetahuan yang ada dimiliki oleh setiap umat manusia. Pengetahuan tersebut dapat
di dapat manusia melalui akal dan pancaindera dengan bermacam-macam metode,
diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metodepositivisme, metodek ontemplatis
dan metodedialektis.
Dalam epistemology juga terdapat
aliran-aliran di antaranya :
a. Empirisme
Menurut aliran ini sebuah pengetahuan di dapat
dengan melalui pengalaman yang bersifat inderawi. Jadi sebuah pengetahuan itu
dapat di peroleh melalui alat indra kita entah itu dapat di terima oleh akal
atau tidak akan tetapi bisa dilihat oleh indera dan ddapat di inderakan.
b. Rasionalisme
Aliran
ini adalah aliran yang lahir karena keterbatasannya inderawi manusia. Dimana
keterbatas inderawi manusia yang terbatas menerima objek yang masih kacau akan
di terima dan di pertimbangkan dalam pengalaman berfikir. Dalam aliran ini atau
paham ini standar kebenarannya adalah akal manusia. Dalam duel antara inderawi
dan akal akan menghasilkan hasil yang lebih bbaik akan tetapi belum menemukan
pengetahuan yang utuh.
c. Positivis
Pendiri
aliran ini adalah seorang pengikut aliran empiris, jadi baginya inderawi itu
sangatlah penting dalam memperoleh pengetahuan akan tetapi semua itu harus di
pertajam dengan adanya alat bantu yang dapat menerangkan lebih jelas dan
memperkuat oleh eksperimen. Dari aliran ini kebenaran dari akal , kemudian di
perkokoh oleh bukti yang empiris yang terukur .
d. Intuisionisme
Aliran
ini lahir karena tidak sepahamnya dengan alairan empirisme dan rasionalisme
dalam aliran ini ia beranggapan bahwa tidak hanya inderawi manusia ang terbatas
tapi, akal manusia pun juga terbatas. Aliran ini adalah alirn yang sangat sulit
untuk di pelajari karena apa , karena aliran ini bermain daam lingkaran insting
yang mana tiak semua orang memilki kemampuan berfikir instuisional. Dlam islam
juga ada hal seperti ini yang biasanya di sebut dengan istilah kasyaf
B. METODE ILMIAH
Metodeilmiah
adalah proses untuk mendapatkan pengetahuan yang di sebut ilmu, akan tetapi tidak
semua pengetahuan itu di sebut ilmu karena ilmu harus memnuhi syarat-syarat tertentu
yang di sebut metode ilmiah.
Epistemologi
sendiri adalah pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan pengetahuan yang
benar dan metode ilmiahnya adalah ekspresimen bagaimana cara kita bekerja untuk
mendapatkannya.
Metode
ilmiah juga dapat di jabarkan dalam beberapa langkah yang akan mencerminkan tahap-tahap
dalam kegiatan ilmiah, yaitu:
1.
Perumusan
masalah
Perumusan
masalah merupakan pertayaan yang mengenai obyek empiris yang jelas batas-batasnya
serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.
2.
Penyusunan
kerangka berfikir dalam pengjuan hipotesis
Agrumen
yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat berbagai factor yang berkaitan dan
berbentuk konstelasi permasalahan.
3.
Perumusan
hepotesis
Jawaban
sementara atau dapat di sebut sebagai dugaan dari pernyataan yang di ajukan.
4.
Pengujian
hipotesis
Mengumpulkan
fakta-fakta yang berkaitan tentang hipotesis itu dan mencari apakah ada fakta-fakta
yang mendukung hipotesisitu.
5.
Penarikan
kesimpulan
Merupakan
penilaian tentang di terimanya atau di tolaknya hipotesis.
Metode
ilmiah ini pada dasarnya adalah sama dengan semua disiplin ilmu baik yang
termasuk dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Bila ada sebuah perbedaa
ndalam kedua kelmpok keilmuan ini maka perbedaan itu tidak terletak pada aspek berfikirnya
akan tetapi pada aspek-aspek tekniknya. Contohnya saja cara pengumpulan data
pada gejala gunung berapi pasti berbeda dengan cara pengumpulan data perubahan perilaku
anak kecil.
Akan
tetapi metode ilmiah ini tidak dapat di rumuskanatau di gunakan dalam kelompok
yang tidak termasuk dalamilmu. Matemati dan bahasa itu merupakan contoh kelompok
yang tidak dapat menggunakan metode ilmiah karena mereka bukanlah ilmu melainkan
pengetahuan yang merupakan sarana berfikir ilmiah.
Demekianlahsecarasingkattelah
di bahasmetodeilmiah yang alur-alaurnya telah tercermin dalam langkah-langkah tertentu,
akan tetapi langkah-langkah dalam metode ilmiah ini jangan di tafsirkan secara mati
atau leterlek karena ada baiknya kita mendengarkan peringatan dari Leonard Nash
“bahwa terdapat bahanya yang mengintai di balok mitos kata metode karena para
ilmuan akan memikirkannya secara terlalu sungguh-sungguh”
D.
PENGARUH EPISTEMOLOGI DENGAN PSIKOLOGI
Ilmu
adalah hasil dari pengetahuan yang telah terilmiahkan atau teruji dengan segala
rumusan masalah. Ilmu psikologi sendiri dapat didapat dengan hubungan
epistemology, akan tetapi tidak hanya dengan epistemology saja. Dalam
epistemology sendiri terdapat rangkaian yaitu ontology,epistemology aksiologi
dalam rangkaian ini lah kita akan benar-benar mendapat sebuah ilmu yang teruji
kebenarannya dengan segala yang ada. Dengan epistemology kita akan mendapatkan
metodenya bagaimana kita mendaapatkan sebuah ilm psikologi yang benar agar
tidak salah kaprah. Psikologi itu jika kita tanyakan kepada seseorang yang
tidak tau atau kurang tau akan ilmu pasti ia akan mengatakan bahwa ilmu itu
akan mengurusi orang gila, padahal tidak semua psikolog akan jatuh di situ oleh
karena itu dengan epistemology kita dapat mengetahuai ini lho ilmu psikologi
sebenarya . ilmu yang pada dasarnya meneliti prilaku seseorang yang mana,
dimana ada seseorang maka disitu ada psikolog bukan dimana ada orang gila baru
ada psikologI . Karena apa, karena
epistemology sendiri adalah cara atau metode untuk mendapatkan kebenaran.
Epistemology dalam psikologi sendiri itu
berkaitan dalam tiga hal yaitu:
pertama objek, Dimana objek itu akan di cari
bagaimana objek itu menduduki kebenaran dengan metode- metode yang terdapat di
psikologi sendiri. Psikologi sendirikan sudah kita tau bahwa dia adalah ilmu
yang salah satu dari pecahan ilmu filsafat. Jadi dengan adanya objek yang empiris
psikologi dapat melakukan metode ilmiahnya dan dapat mengubah sebuah
pengetahuan objek tersebut menjadi ilmu yang sudah teruji dengan rumusan-rumuan
masalah.
Kedua adalah cara memperoleh atau dapat
dikatakan sebagai metodenya yaitu dimana kita berusaha mendapatkan ilmu
psikologi itu dengan metode-metode yang akan membuat kita mendapatkan hasil
sebenarnya. Dapat membuat kita mengetahui ini lho ilmu psikologi itu bukan
ilmu-ilmu lainnya bukan pula ilmu psikologi yang dengan penafsiran salah dimana
jaman sekarang psikologi identic dengan hipnotis.
Ketiga
adalah ukuran kebenaran yaitu dimana kita telah menggunakaan metode-metode yang
benar dan teori-teori yang ada sebagai cara kita agar mendapatkan ilmu
psikologi yang benar tidak seperti pemahaman orang-orang yang mengatakan psikologi
itu ilmu ramal, mengurusi orang gila saja atau hipnotis serta ilmu mistis dan
sebagainya . disinilah kegunaan epistemology dalam psikologi agar kita
mendapatkan ilmu psikologi dengan ukuran kebenaran yang benar diman kita
menggunakan metode-metode yang telah ada agar kita mendapatkan ilmu psikologi yang
benar dengan ukurang ke benaran yang tidak salah kaprah dan menjadi ilmu yang
benar-benar dapat dinterima oleh masyarakat.
KESIMPUULAN
Intinya pengaruh epistemology dalam psikologi
itu untuk mendapatkan ilmu itu dengan kebenarannya dengan melakukan
metode-metode yang sesui kepada objeknya
yang akan mengakibatkan psikologi itu mendapatkan ilmu yang benar dengan ukuran
kebenaran yang benar. Contohnya seperti megupas apel, dimana cara kita untuk
mengupas apel itu dengan pisau dan metodenya bisa memutar atau dengan cara
mengupas biasa atau dengan cara –cara yang lain semua itu hanya untuk
mendapatkan buah apel yang sudah di kupas itulah perumpamaakan epistemology
sebagai cara untuk mendapakan ilmu psikologi atau ilmu-ilmu yang lain dengan
metode-metode yang benar dan ukuran kebenaran yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir, Ahmad. Filsafat Ilmu. 2010. Remaja
Rosdakarya:Bandung
Bakhtiar,
Amsal. Filsafat ilmu. 2013.
Rajagrafindo Persada:Jakarta
S.Suriasumantri..jujun.filsafat ilmu.2010.pustaka sinar
harapan:Jakarta
Sobur,
Alex. PSIKOLOGI UMUM. 2003. Pustaka
Setia:Bandung
Walgito.Bimo.pengantar psikologi umum.1980.andi
offset:Yogyakarta
Habib.zaenal.selayang pndang bab I.