2. Pembahasan
2.1 Perubahan Prilaku yang Terjadi Setelah Menjadi Maba MSAA.
Teori Stimulus-Organisme-Respon
(S-O-R) ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku
tergantung pada kualitas rangsangan (stimulus)
yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources). Perubahan
perilaku memanglah bukan fenomena alam. Akan tetapi itu adalah sebuah keunikan
manusia yang bersangkutan dengan dirinya sendiri dengan keadaan dan lingkungan
sekitar. Sama halnya dengan mahasantri ma’had yang mengalami perubahan
perilaku, diantaranya:
1.
Mandiri
Kata
ini sering sekali keluar dari mulut seseorang, tapi tidak semua orang dapat
melakukannya. Akan tetapi, jika di ma’had mau tidak mau mahasatri harus mandiri
dan mengerjakan semua hal itu sendiri. Wewenaang pribadi sanga tergantung pada
solidaritas antaara anggota-anggota kelompok, dan di sini unsur kebersamaan
sangat memangang peran (Soekanto & Sulistyowati, 2013:248) Contohnya adalah
:
a.
Bangun pagi harus bangun sendiri
b.
Mandi harus antri dan toleransi
c.
Mencuci baju sendiri dan semua hal yang
dilakukan dirumah dengan bantuan orang tua sekarang harus dikerjakan sendiri.
2.
Mengatur waktu dan Mengatur uang
Hal
yang mudah tapi sulit di lakukan jika kita belum terbiasa dengannya. Tanpanya
kita harus mencarinya. Karena betapa sulitnya mengtur waktu dan mengatur
keuangan diri sendiri itu.
3.
Ucapan,Tingkah laku, Berpakaian
Etitut memang haruslah di jaga dimanapun kita
berada, oleh karena itu ma’had juga mengharuskan mahasatrinya untuk menjaga
ucapan, cara berpakaian dan tingkah lakunya. Biasanya semua itu akan berimbas
pada kebiasan dan perubahan perilaku mahasatri. Witson berpendapat bahwa hampir
semua perilaku merupakan hasil dari pengondisian, dan lingkungan membentuk
perilaku kita dengan memperkuat kebiasaan tertentu (Sobur, 2013:126).
2.2 Faktor-Faktor Perubahan
Perilaku Maba MSAA.
Setelah
kita mengamati dengan seksama inilah factor-faktor yang mempengaruhi perubahan
perilaku yang terjadi itu ada dua, yaitu :
1. Internal
a.
Diri Sendiri
Diri
ssendiri adalah motivasi dan sugesti yang sangat berpengaruh besar dalam
perubahan perilaku karena pendorong besar dalam perubahan. Jika memang kita
menghendaki pasti berubah, tapi jika tidak itu akan mengalami perubahan yang
setengah dan mengaami kegagalan. Ituah kenapa diri sendiri adalah factor utama.
b.
Keluarga
Keluarga
adalah pendorong yang sangat kuat untuk membuat kita berubah. Keadaan keluarga
akan sangat menentukan berhasil tidaknya anak dalam proses belajar ( sobur,
2013:248 ). Adanya keluarga itu dapat membuat individu untuk termotivasi agar
mereka dapat beradaptasi dengan baik sehingga dapat menjadi orang yang berjalan
dengan baik dalam keadaan apapun.
2.
Eksternal
a.
Lingkungan
Lingkungan
adalah salah satu faktor karena jika diri kita menghendaki perubahan perilaku
sedangkang lingkungan kita tidak mendukung maka itu juga akan mengalami
kegagalan. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan lingkungan yang buruk;
lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik (Sobur, 2013:123).
Sama seperti lingkungan ddi ma’had yang mengharuskan kita bererilaku dan
menaati kegiaatan yang ada.
b.
Praturan
Peratusan
adalah batasan yang dapat dilakukan oleh seseorang. Sedangkan peraturan sendiri
bersifat memaksa setiap orang yang ada dibawah peraturan tersebut. Itu membuat
orang-orang mematuhinya. Contohnya saja saat ma’had memiliki peraturan untu
tidak ada yang boleh pulang melebihi jam 21:00 malam , mau tidak mau mereka
akan mematuhinya.
2.3 Perbandingan Perilaku Maba Sebelum
dan Sesudah Menjadi Maba MSAA.
Melihat perbandingan adalah hal yang harus
kita lakukan dalam suatu perubahan perilaku. Karena dalam perubahan
perbandingan itu akan terlihat, dari yang tidak mandiri harus mandiri, dari
berpakain seenaknya menjadi taat peraturan dan masih banyak lagi. Semua perbandingan
yang muncul itu memanglah harus ada. Akan tetapi, terkaang kita sendiri lupa
bahwa perbandingan perilaku itu dapat memotivasi kita agar menjadi orang yang
lebih baik lagi dan lagi.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan ini adalah suatu keharusan (Sobur, 2013:536 ). Perbandingan
antara manja menjadi mandiri itu adalah hasil dari kemampuan seseorang, karena
jika seseorang itu lemah dengan dirinya maka tidak akan lahir sebuah perubahan
yang menghasilkan perbandingan dirinya yang dulu dengan sekarang. Memang semua
itu perlulah sebuah perjuangan yang sangat kuat.
Perubahan perilaku yang dulunya baik
menjadi tidak baik atau yang dulunya baik menjadi tambah baik dan anak yang
dulunya tidak baik menjadi tambah baik atau anak yang dulunya kurang baik
menjadi brontak karena kurangnya kebebasan ataupun masalah-masalah lain. Semua akan
terjadi dengan kehendaknya sendiri. Jadi apapun yang terjadi pada perubahan
perilaku itu tidak ada kehendak diri sendiri itu akan sama saja, karena setiapa
perilaku manusia itu memiliki tabiatnya masing-masing yang sudah mendarah
daging.
Perbandingan perubahan-perubahan
terjadi pada semua aspek kehidupan mahasatri
(manja menjadi mandiri), (makan disiapkan menjadi makan cari sendiri),
(cara berpakaian terserah selera menjadi harus ikut peraturan), (mandi tanpa
antri menjadi harus sabar saat antri). Semua pebandinga diatas adalah beberapa
contoh perubahan perilaku yang erjadi pada mahasantri. Sebagaimana yang kita
tahu bahwa perbandingan itu akan menyadarkan kita bahwa sebenarnya kia dapa
menjadi orang yang lebih baik dan lebih baik lagi.
Jiwa dan tubuh adalah sesuatu yang
tak terpisahkan, dan saling memengaruhi satu sama lain. Dalam tubuh yang sehat,
seperti kata ungkapan, cenderung memungkinkan adanya jiwa yang sehat; dan
sikap-sikap mental yang sehat membuat tubuh lebih sehat (Sobur, 2013: 536 ).
Itulah salah satu perbandingan yang pasti ada pada mahasantri baru yang ada di
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Penutup
3.1 Simpulan
bahwa perilaku adalah merupakan
suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan penahan (restraining forces). Perubahan perilaku itu dapat berubah apabila
terjadi ketidakseimbangan antara kedua
kekuatan tersebut.
Faktor- faktor yang menyusun perubahan
perilaku itu dapat di kendalikan dengan mengendalikan diri kita sendiri. Banyak
hal yang tekandung dalam factor-faktor perubahan perilaku diantaranya
lingkungan, keluarga , diri sendiri dan masih banyak lagi. Semua itu akan
berjalan dengan baik jika ada kehendak baik dari diri sendiri dan akan
menghasilkan perubahan perilaku secara tuntas atau maksimal.
Dalam kasus yang ada dalam lapangan
. perubahan perilaku itu terjdi dalam dua perbedaan yaitu perubahan perilakunya
anak dari ma’had dan perubahan perilakunya anak yang memang tidak berlatar
belakng dari ma’had. Memang sebuah perbedan akan tetapi perubahan yang terjadi
tetaplah sama di pengaruhi oleh peraturan, hasrat ingin bebas dan masih banyak
lagi.
Daftar Rujukan
Soekanto
Soerjono,dkk. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2013
Sobur
alex. Psikologi Umum dalam Lintas
Sejarah. Bandung: Pustaka Setia 2013
Sanderson
Stephen K. Sosiologi Makro Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial.
Rajawali Pers, 1995